Kedatangan bulan ramadhan biasanya selalu disambut gegap gempita oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Tapi dengan adanya pandemi covid 19, bulan ramadhan kali ini disambut dengan penuh keprihatinan. Hampir semua akses kini dibatasi. Tidak hanya aktivitas bekerja, ekonomi, juga aktivitas sosial.
Hal inilah yang menyebabkan serasa ada yang hilang dalam ramadhan kali ini. Terutama tradisi-tradisi unik hanya dijumpai ketika bulan puasa. Apa itu Sobat KBMer?
Jawabnya adalah tradisi membangunkan orang sahur !
Oke sedikit akan saya ceritakan tradisi membangunkan orang sahur di Kabupaten Pemalang.
Kabupaten Pemalang dengan julukan ‘pusere Jawa’ seperti juga masyarakat lainnya di Indonesia mempunyai tradisi unik untuk membangunkan orang sahur yaitu dengan sebutan ‘tong-tong prek’.
Tong-tong prek merupakan bunyi hasil kolaborasi alat-alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai. Seperti kentongan, ember bodol (rusak), kaleng biskuit bekas, dan juga jembung kecil (Tong air) dan peralatan heboh lainnya.
Tong-tong prek biasa dijalankan oleh anak-anak lelaki atau remaja yang dibunyikan pada saat menjelang sahur sekitar pukul 02.00 dinihari. Sambil berteriak “sahur-sahur”, mengelilingi rumah-rumah warga.
Hampir setiap dusun di Kabupaten Pemalang melaksanakan tradisi unik ini. Walaupun budaya global telah hampir menguasai semua aspek kebudayaan dunia, namun tradisi unik ini masih tetap dilestarikan.
Anak-anak usia sekolah dengan antusias mengikuti tradisi ini. Mereka menyiapkan diri sejak pukul 00.00 dinihari. Kemudian berkumpul di sebuah gardu atau tempat berkumpul, sehingga setiap sukarelawan sudah dipastikan siap.
Tak perlu menunggu komando, begitu jumlah anak sudah siap, mereka langsung bergerak . Mereka sangat menikmati acara mengelilingi rumah warga sambil tetabuhan.
Kadangkala aktivitas mereka mendapat tentangan warga . terutama yang baru saja tidur atau yang memiliki balita. Namun demikian ketika mereka di tegur dan diusir , mereka memilih lari. Kemudian esok harinya diulangi kembali, tiada kapoknya walaupun kadang ‘dibegis’ (his his bubar-bubar).
Dan hal inilah yang membuat mereka memiliki masa kecil yang indah. Ternyata bahagia itu sederhana sobat KBMer !
Kenangan indah akan ‘tong-tong prek’ muncul disaat-saat seperti sekarang ini, ditengah-tengah pandemi covid 19 yang diharuskan semua warga menerapkan social distancing atau jaga jarak dengan tetap #TetapdiRumahAja.
Bagaimana dengan tradisi membangunkan orang sahur ditempat Anda sekalian?
Selamat menjalankan ibadah puasa !