MAN Pemalang- Tim Eko-Enzim MAN Pemalang berhasil meraih juara 3, lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan PKPT IPNU - IPPNU UNESA. Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional mengusung tema “Peran dan Inovasi Generasi Muda dalam Menyongsong kemajuan IPTEK dan Pembangunan berkelanjutan di era Society 5.0” 

Lomba ini merupakan ajang untuk saling menyampaikan gagasan-gagasan kreatif, inovatif, logis, dan solutif dari generasi muda dalam menjawab problematika kemasyarakatan, sekaligus menyongsong kemajuan IPTEK dan Pembangunan berkelanjutan di era Society 5.0. Subtema  meliputi: Sosial Budaya, Pendidikan, Teknologi, Kesehatan, Ekonomi,dan, Lingkungan.

Peserta yang terdiri dari Mutia Rahma Nuraini kelas XII IPA 4 dan Weni Setiasih kelas XII IPA 1,  membahas penelitian dengan judul Sabun Cair Serbaguna dari Ekoenzim Membersihkan Noda dan Ramah Lingkungan. Penelitian menjelaskan tentang pemanfaatan ekoenzim dari limbah kulit buah-buahan yang murah, mudah didapat, dan tentunya bermanfaat.

Bobot penilaian sebagai berikut: Orisinalitas (20%), Kesesuaian dengan tema (10%), Teknik penulisan dan tata kebahasaan (20%), Data dan sumber informasi (20%), Gagasan/ide dan kajian topik pembahasan (30%), Substansi (50%), Penguasaan materi (30%), Etika penyampaian dan kerja sama tim (20%).
“Hasil tidak menghianati proses. Beberapa tahap sudah dilalui, dari babak penyisihan, terus masuk 20 besar, semi final, sampai masuk final 3 besar, sungguh sangat melegakan. Kerja keras  sebagai pembimbing dan peserta membuahkan hasil,” jelas Sri Purwaningsih berkaitan dengan perolehan juara 3 pada lomba yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya ini. “MAN Pemalang selalu siap ambil bagian dalam setiap lomba riset,” imbuhnya.

Salah satu peserta, Weni mengungkapkan, bahwa ia merasa senang dan sangat bersyukur sekali. Alhamdulillah bisa mendapat juara 3 di lomba LKTI nasional ini. Ia berharap MAN Pemalang akan selalu maju, semakin jaya, prestasi para siswa juga semakin meningkat. Hal serupa juga diungkapkan Mutia Rahma, “Alhamdulillah mendapatkan juara 3 di lomba LKTI nasional ini, saya berharap kedepannya semakin banyak siswa yang berprestasi.” Pembuatan ekoenzim menurut Mutia, membutuhkan waktu selama 3 bulan.

“Prestasi ini sebagai wujud hasil kerjasama tim dan para siswa yang hebat. Kegiatan ini juga dalam rangka menuju MAN Pemalang berbasis riset dan inovasi. Setiap keikutsertaan pada lomba karya ilmiah dalam rangka menciptakan budaya prestasi, inovasi, dan kreasi,” jelas Ahmad Najid, Kepala MAN Pemalang.
Ahmad Najid selalu berharap untuk mewujudkan  siswa yang unggul. “Para siswa MAN Pemalang unggul dan hebat pada bidangnya masing-masing dan berakhlakul karimah,”pungkasnya. (Nurhid)