Tim Riset Soshum Video: Raih Gold Award Research and Best The Best Of Local Innovation pada 1st World Student Conference International

MAN Pemalang- Riset Sosial Humaniora kategori video yang mengusung materi  kearifan lokal di Kabupaten Pemalang yaitu kuliner grombyang khas Pemalang pada 1st  World Student Conference International Youth  Researcher Competition and Exhibition 3 negara:  Malaysia, Singapura, dan Thailand pada 22-27 Oktober 2023 meraih Gold Award Research and Best The Best Of Local Innovation.

Penelitian yang beranggotakan Varel Deka Pratama kelas X 5 dan Nafisa Rhea Hida kelas X 9 mengkaji karya ilmiah dengan judul Kajian Simbolik Kuliner Grombyang Khas Pemalang: Studi Etnografi atau Symbolic Study of Pemalang's Typical Grombyang Culinary: Ethnographic Studies. Berperan sebagai pembimbing riset, Nurhidayah guru Bahasa Indonesia dan Untung Sultoni pembimbing Bahasa Inggris yang keduanya merupakan guru MAN Pemalang.

Pemilihan topik didasari bahwa, kuliner tradisional merupakan bagian dari keberagaman dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, dan tradisi dalam masyarakat. Perbedaan  pada suatu masyarakat dapat dipandang sebagai suatu hal yang khas pada setiap etnik. Etnik yang dimaksud di sini adalah etnik Jawa.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kajian simbolik kuliner  grombyang khas Pemalang berdasarkan tinjauan etnografi? Kajian bersifat hasil pemaknaan dari pengalaman simbolisme kuliner grombyang bagi masyarakat Pemalang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan studi kepustakaan dan observasi. 

Simbolisasi nasi grombyang ditandai pada nasi putih. Nasi pada grombyang yang berwarna putih mempunyai makna bersih dan suci. Penggunaan tauco pada grombyang sebagai simbol hidup berdampingan dan berbaur dengan etnis lain yaitu China. Keberadaan grombyang memunculkan nilai-nilai pada masyarakat yang meliputi nilai toleransi akulturasi. Penggunaan daging kerbau dipresentasikan sebagai akulturasi keagamaan pada zaman dahulu. 

Dalam etnis Jawa, penamaan makanan berkaitan dengan banyak hal. Penamaan grombyang memiliki dua suku kata yaitu [grom] dan [byang]. Jika mengandung vokal [o] pada salah satu atau semua posisi umumnya makanan tersebut berkuah, berdaging, rasa cenderung asin, dan biasa mendampingi nasi. Penamaan grombyang berdasarkan penyajiannya, yaitu antara isi dan kuahnya lebih banyak sehingga grombyang grombyang (goyang-goyang).  (Nurhid)

Pengunjung

© Copyright 2024 MAN Pemalang.

Developed by JOGJALAB.COM